IDUL ADHA DI KALURAHAN KEPEK
ABDUL MALIK NURROKHMAN 10 Juli 2022 22:43:39 WIB
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Kepek (10/07/2022) - Semarak gema takbir Iduladha berkumandang di mana-mana. Para warga merayakan hari raya ini dengan sukacita. Terlihat dari kejauhan Pak Lurah Kepek ditemani Babinsa (Bintara Pembina Desa) dan Babinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) berkunjung ke beberapa tempat penyembelihan hewan kurban. Kalurahan Kepek itu sendiri merupakan kalurahan yang kaya akan hewan ternak.
Tempat penyembelihan tentunya tidak dapat berdiri sembarangan, tetapi harus mengantongi surat izin dari Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan). Dinas Pertanian dan Pangan bekerja sama dengan Puskeswan turut mengecek kondisi kesehatan hewan yang akan disembelih. Sebelum disembelih, hewan dicek terlebih dahulu pada bagian mulut, kuku, cara berdiri, dan dicek suhu melalui anus. Proses pengecekan hewan sebelum disembelih tersebut disebut dengan antemortem. Sejauh ini, hewan kurban di Kepek terbukti aman dan sehat, hanya saja ditemukan ada hidung hewan yang berair karena ditarik-tarik saat pemindahan hewan dari tempat satu ke tempat yang lain dan bukan karena terkena penyakit.
Setelah penyembelihan dilakukan, pengecekan kembali dilakukan pada bagian hati dan paru-paru hewan. Proses pengecekan hewan setelah disembelih tersebut disebut dengan postmortem. Pengecekan hati dilakukan dengan disayat dan dicek apakah ada cacing hati (fasciola hepatica) atau tidak. Berdasarkan pengamatan rekan KKN dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM, hewan Kurban di Kepek tidak ada yang terkena cacing pita. Jika pada hewan terindikasi ada cacing pita, dagingnya menjadi tidak layak untuk dikonsumsi dan harus dikubur. Kemudian, hati yang sehat mempunyai warna cokelat kemerahan, sedangkan hati yang sakit memiliki warna merah pucat. Selain hati, pengecekan paru-paru dilakukan dengan memasukkan paru-paru hewan ke wadah air. Jika melayang, berarti dagingnya sehat.
Pengecekan pada hewan kurban juga menilik apakah ada kecacatan pada hewan atau tidak. Karena cacatnya hewan kurban akan mempengaruhi keabsahan ibadah kurban. Ada beberapa jenis cacat pada hewan kurban:
1. Cacat yang menyebabkan tidak sah untuk berkurban, ada empat kriteria:
- Buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya;
- Sakit dan tampak jelas sakitnya;
- Pincang dan tampak jelas pincangnya;
- Sangat tua sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.
2. Cacat yang menyebabkan makruh untuk berkurban, ada 2:
- Sebagian atau keseluruhan telinganya terpotong;
- Tanduknya pecah atau patah.
3. Apabila cacat yang tidak berpengaruh pada hewan kurban maka boleh dijadikan untuk kurban, tetapi kurang sempurna. Selain 6 jenis cacat di atas atau cacat yang tidak lebih parah dari itu maka tidak berpengaruh pada status hewan kurban. Misalnya tidak bergigi (ompong), tidak berekor, bunting, atau tidak berhidung.
Dalam menyembelih hewan kurban, penting untuk memperlakukan hewan dengan baik dan penuh adab. Adab dalam penyembelihan hewan:
- memperlakukan hewan dengan baik;
- membaringkan hewan di sisi sebelah kiri, memegang pisau dengan tangan kanan dan menahan kepala hewan ketika menyembelih;
- meletakkan kaki di sisi leher hewan;
- menghadapkan hewan ke arah kiblat;
- mengucapkan tasmiyah (basmalah) dan takbir.
Alat sembelihan idealnya punya ketajaman slice yang lancar untuk menyayat kertas HVS sehingga tidak menyakiti hewan sembelihan.
Taqabbalallahu minna wa minkum.
Selamat hari Raya Iduladha 1443 H.
Referensi
Tuassikal, Muhammad Abduh. (2012). Panduan Qurban. Diakses secara online melalui https://rumaysho.com/2814-panduan-qurban.html (12 Juli 2022, pukul 01.00 WIB).
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Karya Bhakti TNI di Kalurahan Kepek
- Pembinaan Kegiatan Dais di Kalurahan Kepek dari Paniradya DIY
- Pisah Sambut Panewu Wonosari
- Pengumuman Lelang Pengadaan Peralatan Mebelair dan Aksesoris Ruangan
- Sosialisasi Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman Kumuh
- Sosialisasi Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman Kumuh
- coba