SINAMBI FARM : BISNIS PETERNAKAN BERBASIS KOMUNITAS

ABDUL MALIK NURROKHMAN 14 Juli 2022 21:46:52 WIB

Berawal dari ide delapan orang pemuda yang kariernya terdampak pandemi, SiNambi Farm kini hadir menjadi bisnis berbasis peternakan. Mereka berinisiatif bekerja sama dengan segala keterbatasan sumber daya. Konsep awalnya bukan kafe, melainkan sekedar tempat belajar dan berkegiatan kawula muda. Namanya adalah Ruang Bersama. Lama-kelamaan tercetus SiNambi Farm, peternakan kambing yang fokusnya pada susu kambing perah. Kemudian sejak dua bulan yang lalu, berdirilah kafe SiNambi Wedangan sebagai tempat pemasaran susu hasil SiNambi Farm. Tidak hanya dijual secara terpusat di SiNambi Wedangan, tetapi juga ada yg dijual keluar.

SiNambi Farm mempunyai spirit komunitas sembari berbisnis. Komunitas literasi SiNambi Sinau adalah penggerak bisnis ini. Selain itu, ada juga komunitas SiNambi Wedangan dan SiNambi Nyusu. Setiap dari komunitas mempunyai manajemen tersendiri yang sangat terstruktur dan rapi. Tidak menutup kemungkinan jika komunitas yang ada akan bertambah. Tempat ini sering dipakai juga untuk komunitas konservasi alam Gunungkidul. Mereka diajak untuk menggarap tempat ini menjadi kafe. Komunitas tersebut juga menitipkan bibit-bibit tanaman di belakang SiNambi Farm.

SiNambi Farm beternak beberapa jenis kambing, antara lain saanen, sapera, jawarandu, dan peranakan etawa (PE). Peternakan lebih berfokus di jenis sapera (persilangan antara saanen & kambing potensi lokal). Kualitas susu kambing sapera lebih bagus dari etawa. Sebenarnya peternakan ini hanya untuk bisa survive saja, tetapi setelah riset pasar, mereka mencari sesuatu yang baru serta memaksimalkan potensi lokal untuk dikembangkan. Latar belakang mereka memang bukanlah dari ranah peternakan, tetapi kegigihan mereka dalam belajar secara autodidak dan berusaha mengembangkan usaha membuat mereka mencapai titik yang sejauh ini. Perjuangan mereka tentu tidaklah mudah, mereka harus belajar dari banyak peternak senior, mengikuti kelas dari lembaga dinas, dan banyak sharing dengan teman-teman. Kegagalan bukan tidak pernah mereka rasakan, mereka pernah kehilangan lima belas ekor dalam empat bulan karena salah penanganan ternak. Namun, mereka selalu berusaha bangkit. Mereka berpegang teguh pada motto mereka:

"Rutinitas yang disiplin dalam beternak akan mengantarkan hasil usaha ternak yang maksimal. Jangan hanya menunggu hasil ternak yang belum jelas, teruslah berkreasi dengan cara baru yang menghasilkan."

Hasil utama SiNambi Farm adalah susunya. Pengolahan di SiNambi memang belum lengkap semua proses, tetapi rasa susunya sudah dibuat ke berbagai macam varian rasa. Dahulu susu dijajakan ke warung-warung. Sekarang karena market sudah terbentuk, para distributor bisa datang dan mengambil sendiri ke SiNambi Farm. Sebuah kemajuan yang baik untuk bisnis yang baru berjalan beberapa waktu belakangan ini. Meski demikian, mereka sadar masih perlu untuk terus belajar dan mengembangkan apa yang sudah dicapai hingga kini. Mereka memahami kiat-kiat yang harus mereka tempuh dalam mengembangkan bisnis mereka, yaitu berani membuat keputusan, menapaki langkah-langkah yang strategis, membuka diri, pandai melakukan inovasi, maksimalkan potensi, dan jangan merasa puas. Tidak perlu merasa puas dan menutup diri karena kedua hal tersebut akan membuat enggan untuk berbenah. Bekerja sebaik mungkin merupakan mata uang yang laku di mana-mana.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Terjemahan

Polling Web Kepek

Bagaimana menurut anda informasi dari website Kepek?
Sangat memuaskan, Lanjutkan
Memuaskan Saja
Memuaskan, Tingkatkan
Tidak Memuaskan
Create free online surveys

wa